1 RAMADHAN DAN 1 SYAWAL 1431H

PENETAPAN 1 RAMADHAN 1431 H DAN PERKIRAAN 1 SYAWAL 1431 H

Lemahabang (11/8/2010) Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu 11 Agustus 2010. Penetapan ini berdasarkan hisab dan rukyah. Dari hisab, berdasarkan pemaparan LAPAN, ijtima’ matahari dan bulan terjadi pada hari Selasa, 10 Agustus 2010 pukul 10.09 wib. Posisi hilal sudah berada pada 1°14 menit. Dalam kalender Kementerian Agama Tahun 2010, Ijtima terjadi pada hai selasa tanggal 10 Agustus 2010 pukul 10.09 wib dengan tinggi hilal saat matahari terbenam 2,53.

Adapun berdasarkan rukyat, Kementerian Agama telah menempatkan wakilnya di beberapa tempat untuk melihat rukyat, yaitu di Biak bekerjasama dengan LAPAN, Makassar bekerjasama sama dengan BHR Makassar, NTB bekerjasama sama dengan BMKG, Kupang BHR NTT, Tenggarong bekerjasama dengan Planetarium Kaltim, Bukit Condrodipo Gresik Jatim, Pusat Observasi Bulan Parangkusumo Jogja, Boscha ITB, Riau bekerjasama dengan UIN Susqa, POB Loknga Aceh.  Dari semua tempat itu, hilal dilaporkan terlihat di beberapa tempat, yaitu Pantai Ketapang Probolinggo, Bukit Condrodipo Gresik, Cilincing dan Bengkulu.

Terkait penetapan awal Ramadhan yang mendahului keputusan pemerintah, hal ini mendapat sorotan dari beberapa ormas. Persis misalnya, meminta pemerintah lebih tegas menyikapi perbedaan ini. Al-Jam’iyyah al-Washliyah juga menyoroti kelompok yang selalu ingin tampil berbeda dengan membuka dialog secara terbuka agar persatuan Islam bisa terbangun dengan baik.

Menanggapi hal ini, Menteri Agama berjanji untuk segera menentukan kriteria penetapan tahun hijriyah agar tidak ada perbedaan lagi. Menag berjanji menfasilitasi agar semua pandangan bertemu dalam satu titik.

1 SYAWAL 1431 H

Sementara untuk prediksi 1 syawal 1431 H menurut kalender Departemen Agama Tahun 2010 Ijtima awal bulan syawal 1431 H jatuh pada hari Rabu tanggal 8 September 2010 pukul 17.31 wib hanya beberapa menit sebelum matahari terbenam, diperkirakan tinggi hilal -2,03 derajat. Besar kemungkinan hilal tidak dapat dirukyat sehingga bulan ramadhan digenapkan menjadi 30 hari (istikmal) sehingga tanggal 1 syawal akan jatuh pada hari jum’at tanggal 10 september 2010. Syarat hilal bisa dirukyat adalah berumur kurang lebih 7 jam setelah ijtima. Dengan demikian insya Allah semua umat muslim Indonesia akan merayakan Iedul Fithri 1431 H pada hari yang sama yaitu jumat 10 September 2010.

3 responses to “1 RAMADHAN DAN 1 SYAWAL 1431H

    • Ass WWb
      Secara astronomi hari kemis sudah 1 Syawal.” Faman syahida minkumussyahro……. , apabila diantara kamu ada yang meyakini bahwa bulan sudah masuk ……..

      Kalau yakin dan percaya dengan laporan Lapan, Boscha Bandung dll, bahwa ijtima jam 17.31, ya 1 syawal sudah masuk, lebaran lah hari Kemis. Kalau tidak yakin dengan sarana teknologi, ya lihat bulan, kalau tidak kelihatan ya istikmal. Beres persoalan.
      Begitu juga Kalau naik Haji dari Jeddah ke Mekkah harus pakaia Onta, carilah onta atau kuda kalau masih bisa didapat, sebab itu yang dicontohkan Rasulullah dan sahabat shabatnya. Kalau yakin pakai mobil tidak apaapa ya pakai mobillah. Tamat Masaalah. Semoga hati ini tidak merasa lebih unggul dari pendapat muslim yang lain.

      Tks was

      • Ijtima terjadi setiap akhir bulan, masuk ke bulan baru bukan ditentukan kapan ijtima tetapi dari tinggi hilal apakah memungkinkan bisa dilihat atau tidak. Tinggi hilal yang mungkin di rukyat sekitar 1-2 derajat diatas ufuk. kalau diprediksi bulan dapat dirukyat maka besok hari adalah bulan baru, bila tidak maka digenapkan menjadi 30 hari dan bulan baru 2 hari kedepan. Dalam bulan ramadhan ini walau ijtima tgl 8 sore pukul 17.31 tetapi tinggi hilal -2 derajat dibawah ufuk maka kemungkinan untuk dilihat sangat kecil baik dengan mata telanjang maupun dengan teleskop sehingga kesimpulannya adalah menggenapkan bulan ramadhan menjadi 30 hari ( istikmal). untuk mencapai 2 derajat tinggi hilal pada saat matahari terbenam butuh waktu sekitar 6-8 jam setelah ijtima. bila ijtima saja terjadi sesaat sebelum terbenam matahari maka hilal tak mungkin bisa dilihat karena masih dibawah ufuk. lebih lanjut tentang posisi bulan dan wilayah mana saja yang dapat melihat bulan silahkan kunjungi http://www.moonsighting.com sekian semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan ke Abidin Batalkan balasan